Blogger news

NONGKRONG DI WARUNG KOPI

Rabu, 15 Januari 2014

KASINO WARKOP MENINGGAL DUNIA

JAKARTA, Kompas-Dunia lawak Indonesia kehilangan salah satu tokoh utamanya. Kasino Hadiwibowo yang memperkenalkan lawakan intelektual dengan membentuk kelompok Warung Kopi, hari Kamis (18/12) menghembuskan napas terakhir di ruang intensif RS Cipto Mangunkusumo.

Menurut rekan almarhum, Indrojoyo Kusumonegoro atau akrab dikenal Indro, almarhum Kasino meninggal pada pukul 23.00 WIB. Almarhum menghembuskan napas terakhir setelah dirawat sekitar dua pekan.

"Kami masih menunggu keterangan resmi dari pihak dokter mengenai penyebab kematiannya. Namun terakhir, gula darah almarhum dilaporkan meninggi. Selain itu juga sempat diindikasikan adanya pertumbuhan kanker baru di sekitar otaknya," jelas Indro lirih.

Indro mengaku sangat terpukul dengan kepergian sahabat karibya itu. Bagi Indro dan juga Dono (Wahjoe Sardono), inilah pukulan kedua setelah sebelumnya juga mereka sempat ditinggal seorang personel lainnya, Nanu.

"Bagi saya, almarhum Kasino bukan hanya sekadar teman di panggung tetapi juga kakak. Almarhum tidak ubahnya seperti keluarga sendiri bagi saya. Ibaratnya, dialah yang membiayai keluarga kami apabila sedang dalam kesulitan dan sebaliknya demikian," tutur Indro.

Secara khusus Indro meminta kepada masyarakat untuk memaafkan kesalahan yang pernah diperbuat almarhun semasa hidup baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Indro juga meminta doa dari masyarakat agar almarhum diterima di sisi-Nya sesuai dengan amal dan ibadahnya.

Indro belum bisa menjelaskan tempat dan waktu pemakaman bagi almarhum. "Kami masih akan membicarakan secara lebih rinci dengan pihak keluarga. Yang pasti jenazah almarhum akan disemayamkan di rumah mertuanya di Jl. Kayu Putih," jelas Indro yang mengurusi jenazah Kasino di RSCM.

Dari Radio Prambors

Kasino yang lahir di Gombong, Jawa Tengah, 15 September 1950, mulai dikenal setelah menjadi penyiar radio Prambors pada tahun 1974. Sarjana Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Jurusan Administrasi Negara Universitas Indonesia 1979 ini, mulai muncul dalam kelompok Warung Kopi pada tahun 1975.

Setelah mencuat dalam lawakan-lawakan di kampus, Warkop menjadi dikenal luas setelah diberi kesempatan tampil di TVRI. Kritikan-kritikan khas yang ditampilkan kelompok ini membuat mereka langsung mendapat tempat di hati kalangan pencintannya. Pada tahun 1978, bersama almarhum Nanu, Dono, dan Indro, Kasino sempat membuat rekaman lawak yang juga diterima baik oleh pencintannya.

Setelah itu bendera kelompok Warkop semakin berkibar. Pada tahun 1979, mereka mulai merambah layar putih. Sekitar 34 film layar lebar dibuat kelompok ini dan selalu ditunggu masyarakat disaat-saat perayaan Lebaran yang memang menjadi momen dirilisnya film-film Warkop terbaru.

Di samping kesibukannya di dunia lawak, Kasino pernah menjabat sebagai Direktur Klinik Spesialis Rawamangun dari tahun 1977 hingga 1978.

Kesehatan Kasino mulai terganggu ketika ia collapse di Bandung pada bulan November 1996. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor di bagian otak.

Operasi pertama di RS Advent Bandung berjalan dengan baik. Namun Kasino harus menjalani operasi kedua di RSCM Jakarta.

Setelah itu kondisi Kasino naik-turun dan ia pun harus keluar masuk rumah sakit. Namun demikian semangatnya tidak prnah luntur, terbukti dengan kehadirannya sebagai pembawa acara di sebuah acara di Indosiar. Kasino bahkan dengan keterbatasannya tetap mencoba tampil di serial komedi "Warkop 2", juga di Indosiar.  (TON/TOM)



Cerita Indro

Selama dalam perawatan, Indro dan Dono berbagi tugas menjaganya. Hari itu, tepat tugas Indro yang menungguinya. Sebelum malam, Indro pulang ke rumahnya untuk menemui Istrinya. Rencananya, malam akan kembali ke rumah sakit.

Dokter jaga menelpon dan memberitahukan, kondisi Kasino kritis. Indro panik. Dengan motornya ia melaju. Setibanya di rumah sakit, dari parkir mobil ia harus berlari menuju ruang rawatnya. “Kasino sudah meninggal,” ujar dokter setibanya.

Indro terdiam sejenak. Matanya berkaca-kaca. Ia terlihat menahan rasa sedihnya dengan peristiwa itu. Saya (wartawan) ikut terdiam. Indro melanjutkan ceritanya. “Semua keluarga besar Warkop termasuk istri saya, yang terakhir dikabarin.” Indro terdiam lagi. “Saya tidak ingin keluarga panik,” ujarnya. Kasino dikubur di pemakaman Tonjong, Bogor.

Menjelang kematian Kasino, Hanna dan Ibunya sedang pulang ke rumah untuk mengambil pakaian. Dan malam itu, tidak ada satu pun keluarga yang ada di samping Kasino. Kasino, kata Hanna, seakan tidak ingin kepergiannya dilihat langsung oleh keluarganya. Kabar duka itu malah diketahui dari sepupunya yang lebih dulu tiba di rumah sakit.

Kanker otak yang diderita Kasino, katanya, diduga saat dirinya jatuh dari sepeda gunung yang dikendarainya. Karena semenjak itulah Kasino mulai sakit-sakitan di bagian kepalanya. “Tidak ada pesan apa pun dari Papa sebelum meninggal,” ujar Hanna, ana Kasino.

 TRIBUTE TO KASINO WARKOP


6 komentar:

get this widget here